"Kita harus melihat secara esensi. Kan saya pernah mengikuti proses pilkada bahwa ongkos politiknya kan tinggi, kita melihat juga biaya kampanye yang mahal," kata Sandiaga saat ditemui di Setnas Prabowo-Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).
"Para calon, terutama yang baik-baik, terkendala karena nggak memiliki biaya politik atau kalau harus menghadirkan biaya politik dia harus meminjam," imbuhnya.
Sandiaga menuturkan pinjaman biaya politik itu dipastikan menjadi batu sandungan. Ujung-ujungnya, kepala daerah yang terpilih tapi tak bisa mengembalikan pinjaman membuat suatu kebijakan yang menyimpang.
"Kalau meminjam ini akhirnya jadi nanti batu sandungan. Begitu dia harus mengembalikan pinjaman itu, dikejar-kejar pinjaman. Akhirnya dia dipaksa harus menghadirkan kebijakan-kebijakan yang kolutif," terang Sandiaga.
Sandiaga menyarankan seluruh pihak, yakni pemerintah, partai, masyarakat, dan aktivis antikorupsi, duduk bersama. Jadi bisa diputuskan apakah perlu kebijakan tentang pembiayaan atau pembatasan ongkos politik.
"Karena salah satu yang menjadi primadona kegiatan korupsi ini adalah kepala daerah. Berarti ada siklus yang harus kita putuskan di situ, harus kita solusikan. Semua duduk, partai, birokrasi, masyarakat, aktivis antikorupsi juga duduk," papar Sandiaga.
Sebelumnya, Sandiaga menilai korupsi yang dilakukan kepala daerah berhubungan dengan modal politik. Mantan Wagub DKI itu menilai harus ada pencegahan sejak dini, misalnya dengan pembiayaan atau pembatasan ongkos politik.
"Nah gimana, apakah yang menjadi masalah adalah majunya mesti membayar atau biaya politiknya yang harus kita kurangi? Nah, ini adalah bagian daripada kebijakan publik," papar pasangan capres Prabowo Subianto itu di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (22/11).
"Apakah untuk mencalonkan diri itu, misalnya, harus dibiayai, atau kalau mau biaya itu dibatasi, berapa. Nah seperti itu yang akhirnya nanti kita harapkan ada pencegahan korupsi. Jadi nggak terulang," dia menambahkan.
(zak/idn)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
ReplyDeleteNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut