Ini Tri Mumpuni, Pahlawan yang Terangi Daerah Pelosok ~ Kampung Kabar
Skip to main content

Ini Tri Mumpuni, Pahlawan yang Terangi Daerah Pelosok

Jakarta - Pahlawan bukan hanya pejuang kemerdekaan. Misalnya saja Tri Mumpuni yang dianggap sebagai pahlawan karena mampu menerangi daerah pelosok yang sulit akses kelistrikan.

Tri sendiri mengaku membantu menerangi daerah pelosok karena kecintaannya terhadap Indonesia. Pasalnya ia menilai masih banyak daerah yang belum memiliki aliran listrik karena kondisi daerah dan keterbatasan akses teknologi.

"Saya itu mencintai Indonesia. Jadi untuk mencintai Indonesia harus melakukan sesuatu yang merasa paling tidak beruntung ada masyarakat yang berada di daerah terpencil yang tidak memiliki akses teknologi, informasi kadang-kadang resources," jelas Mumpuni seperti ditulis detikFinance, Sabtu (10/11/2018).


Untuk menerangi daerah tersebut ia memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Namun keinginan tersebut tidak berjalan mulus begitu saja. Sebab, ia pernah menjadi korban penculikan ketika ingin menerangi suatu daerah di Aceh.

Menurut Tri, penculikan tersebut terjadi pada tahun 2008. Akibat hal itu, ia terpaksa membayar sejumlah uang untuk menyelamatkan diri dan suaminya.

"Awal-awal berat. Kalau ngeklik itu saya pernah di Aceh diculik. Saya mau bantu mereka bangun listrik tapi terus kemudian orang yang kita bantu ini lihat kalau saya dekat dengan petinggi di Aceh terus dia minta uang," jelas wanita yang lahir di tahun 1964 ini.

"Ya kita sama mereka lagi jalan mencari potensi air untuk membangun tapi tiba-tiba kita disekap sama suami saya masuk mobil muka ditutup, tangan dirantai, kaki dirantai dan mereka minta tebusan Rp 2 miliar. Tapi hanya mampu memenuhi seperempatnya dan ada orang lokal menegosiasi akhirnya berhasil dilepaskan," sambung dia.

Pengalaman tersebut sempat membuat dirinya mengalami trauma hingga dua bulan lamanya. Bahkan, ia cemas untuk melakukan kegiatan bantuan di daerah-daerah terpencil.


Namun bukan Tri namanya bila tidak membantu daerah tersebut. Rasa trauma itu ia lawan dengan kecintaannya terhadap Indonesia yang begitu besar. Pengalaman itu pun dianggap sebagai cobaan yang diberikan oleh Tuhan.

"Awalnya sempat trauma 1-2 bulan. Dulu kalau mau bangun di desa A terus diminta lihat desanya pakai motor mikir apa benar di bawa ke desanya atau tempat lain? Tapi akhirnya memandang sebagai hal yang positif sebagai tes dari Tuhan. Sekarang pasrah saja karena hidup itu sudah ada yang ngatur," jelasnya.

Ia pun berharap program yang digelutinya dengan nama Patriot Negeri ini dapat terus berjalan dengan target 100 daerah di tahun 2018 . Selain itu, ia juga akan mengembangkan dengan membantu untuk sektor pangan hingga sanitasi. (ara/ara)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi lanjutan nya di samping https://finance.detik.com/energi/d-4296123/ini-tri-mumpuni-pahlawan-yang-terangi-daerah-pelosok

Comments

© 2020 Kampung Kabar

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.