Jakarta, Gatra.com - Kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK terus bertambah dan semakin banyak. Hal itu membuat Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri Sumarsono geleng-geleng kepala. Sumarsono menyebut pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK difokuskan di daerah, baik itu provinsi, kabupaten dan kota. Oleh karenanya makin OTT kepala daerah menerima suap semakin banyak.
"Sekarang KPK fokus di kabupaten, kota. Mungkin saja tahun depan di kecamatan," kata Sumarsono di dalam acara Anugerah Pandu Negeri 2018 Indonesia Institute for Public Governance (IIPG) di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Jumat (26/10).
Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan KPK memiliki mata dan telinga di tiap kabupaten dan kota. Mereka adalah birokrat yang dikecewakan oleh kepala daerah tersebut. "Pegawai KPK itu ada berapa? 1.000-an, termasuk birokrat di kabupaten dan kota. Mereka yang dikecewakan kepala daerah ini, bisa saja melapor ke KPK," kata Sumarsono.
Diketahui, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra menjadi kepala daerah terbaru yang kena OTT KPK. Ia ditangkap KPK dengan kasus jual beli jabatan dengan barang bukti uang suap Rp100 juta dari bawahannya.
Sebelumnya, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin terlebih dahulu menjadi tersangka di KPK. Neneng diduga menerima suap dari petinggi perusahaan Lippo Group untuk perizinan megaproyek Meikarta.
Reporter: Abdul Rozak
Editor: Rosyid
Baca Lagi lanjutan nya di samping https://www.gatra.com/rubrik/nasional/359610-Kemendagri-:-Banyak-Pegawai-KPK-Gentayangan-di-Daerah-
Comments
Post a Comment