Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS -Tinggal di wilayah rawan bencana menuntut kesiapsiagaan masyarakat setempat dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang.
Warga pun dituntut memiliki pengetahuan cukup untuk penanganan dan pengurangan risiko bencana. Tetapi tidak semua desa rawan bencana memiliki kesadaran terkait hal tersebut.
Apa yang dilakukan Pemerintah Desa Dawuhan Wetan patut ditiru karena punya kesadaran menggembleng dan membentuk Kader Siaga Bencana.
Pembekalan bagi para kader dilaksanakan di Bukit Ceria Grumbul Precil Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, beberapa hari lalu.
Berbagai unsur di desa semisal Linmas, Karang Taruna dan Ansor antusias mengikuti kegiatan itu.
Pramuka Peduli Kwarcab, BPBD dan Tagana Banyumas jadi nara sumber dalam pelatihan itu. Berbagai materi diberikan ke peserta mulai manajemen penanganan bencana, tupoksi relawan dan mitigasi bencana, praktek pendirian shelter, hingga simulasi bencana tanah longsor.
Muchlis Sutikno, Kades Dawuhan Wetan mengatakan, kegiatan ini tak lain untuk menyiapkan kader siaga bencana di tingkat desa.
Pemerintah desa menginginkan adanya tim yang responsif dan punya kemampuan cukup dalam penanganan kedaruratan saat bencana terjadi di wilayahnya.
"Manakala ada bencana, kami sudah memiliki tim yang mempunyai keterampilan dan kemampuan melakukan pertolongan awal sebelum bantuan lain datang ke lokasi kejadian"katanya
Baca Lagi lanjutan nya di samping http://jateng.tribunnews.com/2018/11/03/tinggal-di-daerah-rawan-pemerintah-desadi-banyumas-ini-bentuk-kader-siaga-bencana
Comments
Post a Comment