Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Peta daerah kekeringan di Gunungkidul pada tahun ini berubah.
Pada tahun lalu di Kecamatan Semin tidak termasuk dalam wilayah terdampak kekeringan, kini tepatnya di Dusun Kalangan, Desa Kalitekuk, Kecamatan Semin alami kekeringan.
Baca: Walhi Dorong Pelestarian Lingkungan untuk Atasi Kekeringan di DIY
Total Kepala Keluarga (KK) yang berada di Dusun Kalangan ada 120 KK, dengan 70 KK yang telah dapat akses Sistem Penyediaan Air Bersih (Spamdus) tetapi saat ini hanya ada 7 KK yang dapat mengakses Spamdus.
Hal tersebut lantaran debit air yang semakin menyusut dibanding sebelumnya.
Kini masyarakat setempat hanya mengandalkan sumur tua yang berada di tengah ladang, dengan kedalaman 20 meter.
Seorang warga, Muli Afriani mengatakan dirinya mengeluh lantaran harga air per tangkinya melambung tinggi.
"Harga air pertangki mencapai Rp 200 ribu, padahal ditempat kami daerah yang landai," katanya pada Tribunjogja.com, Senin (8/10/2018).
Dirinya mengaku tidak mengetahui mekanisme pengajuan bantuan droping air ke pemerintah desa, kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
"Harus mengajukan dahulu ternyata, saya tidak mengetahuinya," tuturnya.
Baca Lagi lanjutan nya di samping http://jogja.tribunnews.com/2018/10/08/daerah-kekeringan-di-gunungkidul-makin-meluas
Comments
Post a Comment